Sabtu, 01 Oktober 2016

Laporan Praktikum tentang Pengenalan Tanaman Penting Dataran Rendah

Description: logo



Pengenalan Tanaman Penting Dataran Rendah
LAPORAN PRAKTIKUM


Oleh :
Kelompok 5
1.   Isabella Krisna Irawan     (151510601150)
2.   Luhur Alif                           (151510501093)
3.   Muhammad Pandu W         (151510501094)
4.   Desya Dwi T.                      (151510601059)
5.   Nur Vita Firdaniah              (151510601117)
6.   Dita Eka Sari                       (151510601130)
7.   Abdul Mukid                       (151510601160)
8.   Moh. Rifqi Hidayat              (151510601165)
9.   Rolinda M. C.                      (151510601175)
                10.  Amanda Sinta O.                 (151510601182)
                11.  Ali Asmi G.                         (151510601193)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
LABORATURIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

2015
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Biasanya pertumbuhan suatu tanaman dipengaruhi oleh habitatnya, habitat sendiri memiliki arti yakni suatu tempat makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Habitat suatu tanaman bergantung pada ketinggian daerah tumbuhnya. Daerah tumbuhnya suatu tanaman dapat disebut juga topografi. Topografi adalah suatu ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan objek lainnya dan asteroid. Topografi mempengaruhi beberapa keadaan utama yaitu, keadaan iklim mikro, suhu, intensitas cahaya, dan kondisi solum tanah.
Iklim mikro merupakan faktor-faktor kondisi iklim setempat yang memberikan pengaruh langsung fisik dan rasa pemakai di sebuah ruang bangunan. Iklim mikro mengacu pada suatu kondisi iklim bagi wilayah kecil, sementara suhu ialah suatu besaran yang menyatakan derajat panas atau dingin sebuah benda, pada umumnya alat untuk mengukur suhu menggunakan thermometer. Intensitas cahaya merupakan suatu besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan dari sumber cahaya pada arah tertentu per satuan sudut dan kondisi solum tanah kedalaman lapisan tanah dari permukaan sampai bahan induk tanah.
Topografi terbagi menjadi dua macam, yaitu daerah dataran rendah dan daerah dataran tinggi. Daerah dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan ketinggian yang diukur dari permukaan laut relatif rendah, yakni hanya sampai 200 m dpl. Dataran rendah umumnya sering dijadikan tempat tinggal bagi sebagian masyarakat, itu dikarenakan suhu di dataran rendah cukup nyaman dan tidak terlalu dingin seperti di dataran tinggi, juga tidak terlalu panas seperti di pesisir. Daerah dataran tinggi adalah dataran yang letaknya pada ketinggian di atas 700 m dpl, dataran ini terbentuk dari hasil erosi dan sedimentasi.
Umumnya tanaman yang berhabitat di daerah dataran tinggi tidak dapat tumbuh atau hidup di daerah dataran yang rendah. Hal tersebut terjadi karena tanaman di daerah dataran tinggi membutuhkan ketinggian mencapai 700 m dpl, sedangkan pada daerah dataran rendah hanya berada pada ketinggian 200 m dpl. Perbedaan ketinggian kedua dataran tersebut sangat mempengaruhi suatu tanaman, tetapi hal tersebut dapat diubah bahwasannya tanaman yang awalnya berhabitat di daerah dataran tinggi mampu tumbuh di daerah dataran rendah, yaitu dilakukan rekayasa lingkungan. Rekayasa lingkungan merupakan faktor ekternal yang sangat mempengaruhi proses fisiologis dalam tubuh suatu tumbuhan. Fisiologis maksudnya adalah ilmu yang mempelajari seluruh proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan supaya tumbuhan tetap mampu tumbuh.
Berdasarkan pembagian daerah iklim mikro, yaitu daerah panas atau tropis, daerah sedang, daerah sejuk, dan daerah dingin. Daerah dataran rendah tergolong pada daerah panas atau tropis. Daerah panas terletak pada ketinggian 0 sampai 600 m dpl, suhunya berkisar 26,3°C sampai 22°C, tanaman yang dapat ditanami di daerah ini yaitu padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan coklat. Pengenalan tentang tanaman penting yang ada di daerah dataran rendah penting untuk dipelajari. Hal tersebut disebabkan, karena manusia perlu tahu bahwa menanam suatu tanaman harus tepat pada daerahnya, jika tidak tanaman tersebut tidak dapat tumbuh dengan baik bahkan mengalami kematian. Oleh sebab itu praktikum pengenalan tanaman penting dataran rendah sangat diperlukan, supaya dapat mempelajari dan mengetahui tata cara menanam dataran rendah.

1.2  Tujuan
Supaya mahasiswa mengetahui dan mengenal tanaman-tanaman penting yang berhabitat di daerah dataran rendah serta morfologi dan taksonominya.


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dataran rendah merupakan suatu wilayah daerah yang lebih rendah dari daerah sekitarnya. Dataran rendah adalah wilayah datar yang mempunyai ketinggian berkisar 0-200 m dpl. Suhu udara yang terjadi di daerah dataran rendah, khususnya kawasan Indonesia berkisar antara 23°C sampai 28°C sepanjang tahunnya. Dataran rendah mempunyai banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia, yaitu untuk melakukan pertanian, peternakan, membuat perumahan penduduk, dan lainnya. Sebetulnya pemanfaatan dataran rendah tergantung pada kondisi dataran rendah itu sendiri, tetapi kebanyakan manusia menggunakan dataran rendah sebagai pemukiman dan pertanian (Kasenda, dkk. 2014). Semua jenis dataran rendah (bakau, irigasi, tadah hujan) dengan atau tanpa kontrol air, dapat dipengaruhi oleh keracunan yang kuat penghambat di daerah tropis. Kejadian seperti itu perlu dihindari, sebab jika hal tersebut terjadi maka akan merusak proses pertumbuhan tanaman yang ada di dataran tersebut. Kedua hal tersebut sangat berkaitan, yakni antara daerah yang ditanami dan tanamannya. Daerah memang sangat mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman, oleh sebab itu perlunya pemilihan lahan sebelum melakukan penanaman, misalnya tanaman jagung sangat cocok di dataran rendah karena jenis tanaman ini membutuhkan suhu berkisar 26,3°C sampai 22°C, jika tidak maka jagung tidak dapat tumbuh atau bahkan mati (Ethan, et al. 2011). 
Suhu dan kelembaban yang tinggi di daerah beriklim tropis memicu penyakit pada tanaman. Suhu memiliki artian ukuran yang relatif mengenai tentang panas dan dingin suatu kondisi udara, sementara kelembaban yaitu menunjukkan kandungan uap air di udara. Suhu dan kelembaban saling berkaitan satu sama lain, jadi jika suhu dan kelembapan mengalami ketinggian yang hebat di daerah yang beriklim tropis atau panas bisa jadi hal tersebut menimbulkan kerusakan pada tanaman bahkan kematian. Suhu dan kelembaban tidak boleh berlebihan, karena hal tesebut akan berdampak buruk bagi tanaman itu sendiri, oleh sebab itu antara suhu dan kelembaban harus diseimbangkan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan (Corea dalam Sumartono; 2013). Faktor utama yang mempengaruhi iklim mikro meliputi suhu permukaan, kelembaban relatif, kecepatan angin, radiasi matahari dan curah hujan. Iklim mikro sendiri adalah faktor dari keadaan iklim setempat yang memberikan pengaruh langsung pada kenikmatan dan kenyamanan. Iklim mikro mempunyai beberapa manfaat, diantaranya merancang struktur lahan tanah, merancang ruang lahan tanam dengan berbagai pilihan, dan teknik pemanasan kebun, khusunya pada lahan sempit (Obi, et al. 2014).  
Di Indonesia ketenaran cokelat sebagai bahan minuman belum bisa mengalahkan teh dan kopi . Cokelat adalah salah satu tanaman yang contoh dari tanaman daerah panas atau tropis. Cokelat memiliki banyak manfaat hampir pada segala bidang, misal pada bidang kesehatan dan bisnis. Manfaat di bidang kesehatan, misalnya meningkatkan produksi insulin, mempengaruhi peningkatan aliran darah, mengurangi resiko serangan jantung, menurunkan berat badan, proteksi sinar matahari, dan masih banyak lagi. Manfaat di bidang bisnis, misalnya pengusaha cokelat Indonesia mengeskpor cokelat tersebut dalam bentuk bahan mentah kemudian dikirim ke luar negeri dengan kiriman yang berpuluh-puluh ton cokelat. Indonesia pernah menjadi urutan ketiga di dunia dalam hal mengekspor bahan mentah cokelat ke banyak negara di dunia (Sastrapradja, 2012).
Tanaman karet tumbuh dengan dengan baik di daerah tropis. Karet juga merupakan tanaman yang dapat hidup di daerah panas. Tanaman karet ini memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia antara lain, bahan karet yang paling banyak dibutuhkan oleh industri-indusrti, tanaman karet juga dapat mengurangi emisi rumah kaca, tanaman karet dapat membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar, meningkatkan produksi oksigen yang sangat baik bagi manusia, tanaman karet merupakan salah satu produk obat-obatan karena tanaman karet mengandung bermacam-macam senyawa dan nutrisi. Jadi karet menjadi salah satu bahan yang penting sekali untuk perindustrian, khususnya bagi keberlangsungan hidup manusia (Andrian, dkk. 2014).
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum acara “ Pengenalan Tanaman Penting Dataran Rendah “ dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2015 pukul 16.15-17.15 WIB di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan
1. Tanaman yang diamati

3.2.2 Alat
1. Tabel pengamatan
2. Alat tulis
3. Penggaris
4. Meja dada

3.3  Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Menetapkan objek tanaman yang diamati
3.      Menggambar bentuk tanaman yang diamati dan memberi keterangan bagian-bagiannya
4.      Mengisi tabel pengamatan

Pengamatan
1.      Jenis tanaman dan taksonominya
2.      Gambar Keseluruhan tanaman
3.      Bagian-bagian tanaman
4.      Ciri-ciri morfologi tanaman
5.      Habitat tanaman
     
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Tanaman Kedelai, Kumis Kucing, dan Tapak Dara
No
Gambar
Keterangan
1.

Nama tanaman       : Tanaman Kedelai
Ciri-ciri Morfologi :
a.       Akar         : Tunggang
b.      Batang     : Berkayu
c.       Daun        : Trifoliage atau majemuk
d.      Bunga      : Bunga Sempurna
e.       Buah        : Polong
f.       Biji           : Berkeping dua atau dikotil

2.
Nama tanaman       : Tanaman Kumis Kucing
Ciri-ciri Morfologi :
a.       Akar         : Tunggang
b.      Batang     : Berkayu
c.       Daun        : Pinggir bergerigi 
d.      Bunga      : Kelopak berkelenjak
e.       Buah        :  -
f.       Biji           : Muda berwarna putih, tua
                   berwarna coklat

3.
Nama tanaman       : Tanaman Tapak Dara
Ciri-ciri Morfologi :
a.       Akar          : Akar berserabut, warna     
                    kecoklatan
b.      Batang       : Mengandung getah kuning
                    susu, ukuran kecil, berkayu,                  
                    beruas, bercabang, dan
                    berambut.
c.       Daun          : Bulat telur, menyirip           
                     berselingan
d.      Bunga        : Berbentuk terompet, kecil
                     berbentuk paku
e.       Buah          : Berbentuk gilig(silinder),      
                     ujung lancip berambut
f.       Biji             : Berwarna hitam dan banyak

4.2 Pembahasan
Hasil dari pengamatan tersebut menunjukkan bahwa masing-masing tanaman tersebut memiliki persamaan serta perbedaan. Taksonomi pada tanaman kedelai, yakni kingdomnya plantae, devisinya spermatophyta, termasuk golongan kelas dicotiledonae, ordonya fabales, familinya fabaleceae, genusnya glycine, dan spesies tanaman kedelai glycine max(L) mer. Sementara taksonomi pada tanaman kumis kucing, yaitu ordonya tubiflorae, familinya labirae(lamiaciae), dan genus tanaman kumis kucing orthosyphon aristatus serta speciesnya adalah orthosyphon. Kingdom, devisi, dan kelas tanaman kumis kucing sama seperti tanaman kedelai. Dan taksonomi pada tanaman tapak dara yang memiliki kemiripan dengan tanaman kedelai dan kumis kucing yaitu terletak pada kingdomnya. Devisi tanaman tapak dara adalah magnaliaphyta, kelasnya magnollopsid, ordonya genhales, familinya apacynaceae, dan genusnya adalah canthoronthus serta species tanamannya canthoronthus roseous.
Cara pembibitan atau penyemaian pada tanaman kedelai adalah ditanam dengan benih, cara penanaman tanaman kedelai yaitu langsung saja ditebarkan. Pada tanaman kedelai tidak menggunakan sistem penanaman apapun, karena tanaman kedelai tidak ada jarak tanamnya dan tidak menggunakan pengolahan tanah pula. Cara pembibitan atau persemaian tanaman kumis kucing yakni dengan cara stek batang, cara pengolahan tanahnya yaitu dengan menggemburkan tanahnya kemudian ditambahkan dengan pupuk kandang, cara penanamannya dengan cara bibit hasil stek dipindah ke lahan dengan jarak satu jengkal, dan sistem penanaman yang digunakan adalah monokultur dengan lahan terbuka. Dan cara pembibitan atau persemaian pada tanaman tapak dara yaitu bijinya disemaikan dalam trey selama tiga minggu. Pada bagian cara pengolahan tanah, penanaman, dan sistem penanaman tanaman tapak dara mirip dengan tanaman kumis kucing.
Cara pemeliharaan tanaman kedelai dimulai dari pemupukan, pupuk yang digunakan adalah pupuk tirta sari mina(TSM). Pengairan yang dilakukan dalam memelihara tanaman kedelai yaitu irigasi biasa. Pengendalian hama menggunakan insektisida, sementara pengendalian penyakit dan gulma sementara tidak ada. Pupuk yang digunakan oleh tanaman kumis kucing adalah pupuk urea, pupuk ini digunakan 3 sampai 4 kali dalam sebulan. Pengairannya menggunakan springkle setiap hari atau sistem torap selama musim kemarau. Pengendalian terhadap gulma yaitu dengan menggunakan rumput liar yang disiangi dengan cara dicabut, sedangkan pengendalian terhadap penyakit dan hamanya tidak ada, karena tanaman ini kebal terhadap penyakit dan hama. Pada tanaman tapak dara dalam pemeliharaannya sangat mirip dengan tanaman kumis kucing, dari pemupukannya sampai cara pengendalian terhadap gulmanya.   
            Ciri-ciri morfologi tanaman kedelai, yaitu akar tunjang, batang berkayu, daun trifoliage atau majemuk, bunganya sempurna karena melakukan penyerbukan sendiri, buah polong, dan berukuran 30cm serta bijinya berkeping dua atau dikotil. Sementara ciri-ciri morfologi dari tanaman kumis kucing, yakni memiliki akar tunggang, panjang batangnya 60cm, daun pinggirnya bergerigi, panjang daunnya kurang lebih 10cm dan lebarnya sekitar 7,5mm sampai 1,5cm. Bunga kumis kucing kelopaknya berkelenjar yang berukuran 7 sampai 29cm, bijinya yang muda berwarna putih dan biji yang tua berwarna coklat, bijinya umumnya berukuran kurang lebih 1mm. Tanaman kumis kucing tidak memiliki buah. Ciri-ciri morfologi tanaman tapak dara, yaitu akar berserabut, berwarna kecoklatan, dan panjangnya mencapai 70cm. Panjang batang 0,2 sampai 1m, batangnya mengandung getah kuning susu, ukurannya kecil, berkayu, beruas, bercabang, serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, menyirip berselingan, panjangnya 2 sampai 6cm, dan lebarnya 1 sampai 3cm. Bungan tanaman tapak dara berbentuk terompet, yang kecil berbentuk paku, panjangnya 2-5cm, dan lebar 1 sampai 3cm. Buahnya berbentuk silinder, ujungnya lancip berambut, panjangnya 1,5 sampai 2,5cm dan bijinya banyak serta berwarna hitam, panjangnya 1 sampai 2mm.   
Ciri-ciri panen tanaman kedelai yaitu dipanen ketika kulit sudah menguning, umur panennya tiga bulan, dan cara panennya disabit menggunakan alat dores. Bagian yang dipanen yaitu biji dan polong, bentuk olahannya adalah tempe, tahu, kecap, dan oncom. Kedelai dikeringkan biasa, kemudian pembersihannya dibersihkan dari kotoran. Sortasi atau grading yaitu dipilih berdasarkan bobotnya. Pengemasan kedelai yaitu menggunakan karung atau plastik, sementara pelabelannya dengan pemberian label. Penyimpanan kedelai pada saat pasca panen umumnya diletakkan di gudang dengan ketentuan suhu ruangnya 23°C. Pengolahan limbah tanaman kedelai dapat dijadikan pakan bagi ternak maupun kompos.
Ciri-ciri panen tanaman kumis kucing, pada awal pertumbuhan bunga tetapi belum tumbuh bunga dan tingginya 50cm. Umur panennya satu bulan, dan caranya dengan memetik daun pucuk sebanyak 3 sampai 5 helai atau bisa mencapai 10 helai. Bagian yang dipanen yaitu daun. Bentuk olahannya adalah obat tradisional, anti bakteri, dan obat-obatan, tanaman kumis kucing juga dapat dijadikan tanaman budidaya. Cara pengeringan pada tanaman kumis kucing yaitu dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari atau alat pemanas. Pembersihannya dicuci dengan air bersih sebanyak 2 sampai 3 kali. Sortasi atau grading yang dilakukan pada tanaman kumis kucing dengan sortasi basah, yaitu dengan cara memisahkan daun dari kotoran atau bahan asing. Pengemasannya yakni dikumpulkan di wadah bersih dan kantong plastik atau karung. Tanaman kumis kucing disimpan pada suhu yang tidak lebih dari 30°C dalam gudang, penerangannya harus cukup, bersih dan bebas hama gudang. Jika ada sisa penyortiran yang buruk maka bisa dilakukan pengolahan limbah menjadi pupuk organik. Biasanya yang menyebabkan pengolahan pasca panen menjadi buruk karena gangguan dari hama dan penyakit.
Pada tanaman tapak dara ciri-ciri panennya yaitu ketika bunganya sudah tinggi yakni hampir 1m, umur panennya empat bulan, dan cara panennya dengan memetik daun. Bagian yang dipanen yakni daun, akar, bunga, dan batang. Bentuk olahannya berupa obat-obatan. Pengeringan yang dilakukan pada saat penangan pasca panen adalah dikeringkan dengan sinar matahari, tujuannya untuk mengurangi kadar air. Pembersihan pada tanaman tapak dara dilakukan secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada pada tanaman tersebut. Sortasi atau grading yang dilakukan yaitu dengan cara memilih biji atau daun yang baik. Pengemasan tanaman tapak dara yaitu dikemas dalam bentuk jadi, berupa obat-obatan, kapsul, dan lain-lain. Tanaman tapak dara disimpan pada tempat yang teduh. Pengolahan limbah pada tanaman tapak dara mirip dengan pengolahan limbah pada tanaman kumis kucing, yaitu sisa penyortirannya yang buruk dapat dijadikan sebagai pupuk organik. Umumnya yang menyebabkan kehilangan panen yakni akibat hama dan penyakit.
Pada tanaman kedelai pemasaran domestik atau ekspornya adalah pasar lokal, umumnya tanaman kedelai dijual langsung ke tengkulak atau pengepul, harganya berkisar Rp 6000/kg. Domestik atau ekspornya pada tanaman kumis kucing kurangnya memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga harus mengimpor dari negara lain. Tataniaga pemasarannya secara adil dan transparan. Harga jual tanaman kumis pada daun keringnya berkisar Rp 70.000/kg dan daun bubuknya Rp 90.000/kg. Sementara pemasaran tanaman tapak dara seharga Rp 20.000/tanamannya.
Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang strategis setelah padi dan jagung. Habitat tanaman kedelai di dataran rendah dan asalnya dari Cina Timur. Bagian tanaman kedelai yang biasanya untuk panen adalah bagian biji dan polongnya. Berdasarkan kepentingan agronominya tanaman kedelai termasuk pada tanaman pangan dan holtikultura. Tanaman ini termasuk tanaman semusim, tipe perkecambahannya adalah epigeal, dan fotosintesisnya adalah C4.
            Tanaman kumis kucing mudah sekali ditemukan di seluruh nusantara, asalnya memang dari Indonesia, ada pula dari Afrika Tropis. Habitatnya di lahan terbuka dengan ketinggian 300 sampai 1200m dpl. Bagian tanaman kumis kucing yang digunakan untuk panen adalah daunnya. Berdasarkan kepentingan agronominya, tanaman kumis kucing termasuk tanaman obat. Tanaman kumis kucing merupakan tanaman tahunan dan tipe perkecambahannya adalah epigeal.
Tanaman tapak dara merupakan salah satu sumber obat herbal yang mempunyai khasiat menyembuhkan luka. Asalnya dari Madagascar dan habitatnya di tempat terbuka dengan ketinggian 800m dpl. Bagian dari tanaman tapak dara yang umumnya digunakan untuk panen adalah bagian daun, akar, bunga, dan batang. Berdasarkan kepentingan agronominya, tanaman tapak dara termasuk tanaman obat. Keping biji tanaman tapak dara adalah monokotil dan tipe perkecambahannya yaitu hipogeal.
            Tanaman kedelai memiliki banyak kandungan yang baik bagi kesehatan manusia antara lain sumber protein nabati, lesitin, vitamin A, B kompleks, E, kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, kedelai juga mengandung gizi yang banyak. Sementara manfaat tanaman kedelai sendiri antara lain mencegah kanker, osteoporosis, mengobati anemia, diabetes, melancarkan pencernaan, anti penuaan dini, menurunkan kolestrol, mengatur tekanan darah, penting dalam pembentukan tulang dan gigi, dan masih banyak lagi manfaatnya. Sementara kandungan pada tanaman kumis kucing adalah kimia orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, dan myoinositol. Manfaat yang dimiliki tanaman kumis kucing, yaitu infeksi ginjal, kandung kemih, penyakit kencing batu, encok, peluruh air seni, masuk angin, sembelit,  radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis serta reumatik juga menurunkan kadar glukosa darah. Kandungan pada tanaman tapak dara adalah vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine, serpentine, catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin. Tanaman tapak dara dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk kencing manis, gangguan saluran kencing, batu ginjal, pendarahan akibat penurunan trombosit, hipertensi, kanker payudara, radang hati, bronkhitis, asma, batuk, gondongan, demam, malaria, kurang darah, bisul, luka bakar, bengkak, disentri, sariawan, sembelit, haid tidak teratur, dan lain-lain.



BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Tanaman-tanaman di atas merupakan contoh dari beberapa tanaman penting dataran rendah. Ketiga tanaman tersebut memiliki manfaatnya masing-masing, khususnya bagi kelangsungan hidup manusia. Pada tanaman kedelai dapat diolah menjadi tempe, tahu, kecap, dan oncom yang merupakan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tanaman kumis kucing juga memiliki manfaat yang tidak kalah dibanding dengan tanaman kedelai. Tanaman kumis kucing dapat diolat menjadi obat tradisional, anti bakteri, dan obat-obatan lainnya serta berfungsi juga sebagai tanaman budidaya. Dan pada tanaman tapak dara bermanfaat juga untuk dijadikan obat-obatan. Ketiga tanaman tersebut memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiganya memiliki perbandingan yang beda tipis, dimulai dari tanaman kedelai, kumis kucing, dan terakhir tapak dara.

5.2 Saran
            Dalam pengamatan tanaman penting di dataran rendah ini masih kurang efektif, karena masih sebagian besarnya praktikan belum benar-benar mengamati, terutama mempelajari taksonomi, morfologi dan lain-lainnya. Seharusnya semua praktikan yang ikut dalam praktikum lapang ini dapat aktif, supaya benar-benar memahami tentang ketiga tanaman yang telah diamati tersebut. Selain itu, seharusnya diadakan pergiliran untuk setiap kelompok supaya semua praktikan mendapat bagian mengamati ketiga tanaman tersebut. Dengan begitu praktikan tidak hanya memahami salah satu fisik tanaman, namun semuanya pula.


Daftar Pustaka
Dewi, I.A.L.P., D.I Made, dan D. I Ketut Anom. 2013. Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Periode Epitelisasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia Medicus Veterinus, 2(1) : 58 – 75.
Irwan. 2013. Faktor Penentu dan Keputusan Petani dalam Memilih Varietas Benih Kedelai di Kabupaten Pidie. Agrisep, 14(1): 10-18.
Ismarani, P. Dyah Iswantini, D. Latifah K. 2011. Mikroenkapsulasi Ekstrak Formula Pegagan-Kumis Kucing-sambiloto sebagai Inhibitor Angiotensin I Converting Enzyme SECARA In Vitro. Agribisnis dan Pengembangan Wilayah , 3(1): 11-24.
Andrian, Supriadi, dan M. Purba. 2014. Pengaruh Ketinggian Tempat dan Kemiringan Lereng terhadap Produksi Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)  di Kebun Hapesong PTPN III Tapanuli Selatan. Agroekoteknologi, 2(3): 981 – 989.
Kasenda, I., M. Sylviah, dan W. Herlina. 2014. Perbandingan Denyut Nadi antara Penduduk yang Tinggal di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah. E-biomedik, 2(2): 1-6.
Obi, Nich I., dan C.I.G. 2014. The Influence of Vegetation on Microclimate in Hot Humid Tropical Environment. Energy and Environmental Research, 2(4): 1-11.
S.,  Ethan, O.A.C., A.S.T., dan I.E.N.O. 2011. Effect of Water Management and Nitrogen Rates on Iron Concentration and Yield in Lowland Rice. Agriculture and Biology Journal of North America, 2(4): 622-629.
Sastrapradja, Setijati D. 2012. Perjalanan Panjang Tanaman Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.
Sumartono, G.H., dan S. Eni. 2013. Pengaruh Suhu Meditanam terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kentang Hidroponik di Dataran Medium Tropika Basah. Agronomika, 13(1): 1-9.
                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar