

Pengenalan Tanaman Penting Dataran
Rendah
LAPORAN
PRAKTIKUM
Oleh :
Kelompok 5
1. Isabella Krisna Irawan (151510601150)
2.
Luhur Alif (151510501093)
3.
Muhammad
Pandu W (151510501094)
4.
Desya Dwi T. (151510601059)
5.
Nur Vita Firdaniah (151510601117)
6.
Dita Eka Sari (151510601130)
7.
Abdul Mukid (151510601160)
8.
Moh. Rifqi Hidayat (151510601165)
9.
Rolinda M. C. (151510601175)
10. Amanda Sinta O. (151510601182)
11. Ali Asmi G. (151510601193)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
LABORATURIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biasanya
pertumbuhan suatu tanaman dipengaruhi oleh habitatnya, habitat sendiri memiliki
arti yakni suatu tempat makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Habitat
suatu tanaman bergantung pada ketinggian daerah tumbuhnya. Daerah tumbuhnya
suatu tanaman dapat disebut juga topografi. Topografi adalah suatu ilmu yang
mempelajari bentuk permukaan bumi dan objek lainnya dan asteroid. Topografi
mempengaruhi beberapa keadaan utama yaitu, keadaan iklim mikro, suhu,
intensitas cahaya, dan kondisi solum tanah.
Iklim
mikro merupakan faktor-faktor kondisi iklim setempat yang memberikan pengaruh
langsung fisik dan rasa pemakai di sebuah ruang bangunan. Iklim mikro mengacu
pada suatu kondisi iklim bagi wilayah kecil, sementara suhu ialah suatu besaran
yang menyatakan derajat panas atau dingin sebuah benda, pada umumnya alat untuk
mengukur suhu menggunakan thermometer. Intensitas cahaya merupakan suatu
besaran pokok fisika untuk mengukur daya yang dipancarkan dari sumber cahaya
pada arah tertentu per satuan sudut dan kondisi solum tanah kedalaman lapisan
tanah dari permukaan sampai bahan induk tanah.
Topografi
terbagi menjadi dua macam, yaitu daerah dataran rendah dan daerah dataran
tinggi. Daerah dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan ketinggian yang
diukur dari permukaan laut relatif rendah, yakni hanya sampai 200 m dpl.
Dataran rendah umumnya sering dijadikan tempat tinggal bagi sebagian
masyarakat, itu dikarenakan suhu di dataran rendah cukup nyaman dan tidak
terlalu dingin seperti di dataran tinggi, juga tidak terlalu panas seperti di
pesisir. Daerah dataran tinggi adalah dataran yang letaknya pada ketinggian di
atas 700 m dpl, dataran ini terbentuk dari hasil erosi dan sedimentasi.
Umumnya
tanaman yang berhabitat di daerah dataran tinggi tidak dapat tumbuh atau hidup
di daerah dataran yang rendah. Hal tersebut terjadi karena tanaman di daerah
dataran tinggi membutuhkan ketinggian mencapai 700 m dpl, sedangkan pada daerah
dataran rendah hanya berada pada ketinggian 200 m dpl. Perbedaan ketinggian
kedua dataran tersebut sangat mempengaruhi suatu tanaman, tetapi hal tersebut
dapat diubah bahwasannya tanaman yang awalnya berhabitat di daerah dataran
tinggi mampu tumbuh di daerah dataran rendah, yaitu dilakukan rekayasa
lingkungan. Rekayasa lingkungan merupakan faktor ekternal yang sangat
mempengaruhi proses fisiologis dalam tubuh suatu tumbuhan. Fisiologis maksudnya
adalah ilmu yang mempelajari seluruh proses metabolisme yang terjadi di dalam
tubuh tumbuhan supaya tumbuhan tetap mampu tumbuh.
Berdasarkan
pembagian daerah iklim mikro, yaitu daerah panas atau tropis, daerah sedang,
daerah sejuk, dan daerah dingin. Daerah dataran rendah tergolong pada daerah
panas atau tropis. Daerah panas terletak pada ketinggian 0 sampai 600 m dpl,
suhunya berkisar 26,3°C sampai 22°C, tanaman yang dapat ditanami di daerah ini
yaitu padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan coklat. Pengenalan
tentang tanaman penting yang ada di daerah dataran rendah penting untuk
dipelajari. Hal tersebut disebabkan, karena manusia perlu tahu bahwa menanam
suatu tanaman harus tepat pada daerahnya, jika tidak tanaman tersebut tidak
dapat tumbuh dengan baik bahkan mengalami kematian. Oleh sebab itu praktikum
pengenalan tanaman penting dataran rendah sangat diperlukan, supaya dapat
mempelajari dan mengetahui tata cara menanam dataran rendah.
1.2 Tujuan
Supaya mahasiswa
mengetahui dan mengenal tanaman-tanaman penting yang berhabitat di daerah
dataran rendah serta morfologi dan taksonominya.
BAB
2 TINJAUAN PUSTAKA
Dataran
rendah merupakan suatu wilayah daerah yang lebih rendah dari daerah sekitarnya.
Dataran rendah adalah wilayah datar yang mempunyai ketinggian berkisar 0-200 m
dpl. Suhu udara yang terjadi di daerah dataran rendah, khususnya kawasan
Indonesia berkisar antara 23°C sampai 28°C sepanjang tahunnya. Dataran rendah
mempunyai banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia, yaitu untuk melakukan
pertanian, peternakan, membuat perumahan penduduk, dan lainnya. Sebetulnya pemanfaatan
dataran rendah tergantung pada kondisi dataran rendah itu sendiri, tetapi
kebanyakan manusia menggunakan dataran rendah sebagai pemukiman dan pertanian
(Kasenda, dkk. 2014). Semua jenis dataran rendah (bakau, irigasi, tadah hujan)
dengan atau tanpa kontrol air, dapat dipengaruhi oleh keracunan yang kuat
penghambat di daerah tropis. Kejadian seperti itu perlu dihindari, sebab jika
hal tersebut terjadi maka akan merusak proses pertumbuhan tanaman yang ada di
dataran tersebut. Kedua hal tersebut sangat berkaitan, yakni antara daerah yang
ditanami dan tanamannya. Daerah memang sangat mempengaruhi pertumbuhan suatu
tanaman, oleh sebab itu perlunya pemilihan lahan sebelum melakukan penanaman,
misalnya tanaman jagung sangat cocok di dataran rendah karena jenis tanaman ini
membutuhkan suhu berkisar 26,3°C sampai 22°C, jika tidak maka jagung tidak
dapat tumbuh atau bahkan mati (Ethan, et al. 2011).
Suhu
dan kelembaban yang tinggi di daerah beriklim tropis memicu penyakit pada
tanaman. Suhu memiliki artian ukuran yang relatif mengenai tentang panas dan
dingin suatu kondisi udara, sementara kelembaban yaitu menunjukkan kandungan
uap air di udara. Suhu dan kelembaban saling berkaitan satu sama lain, jadi
jika suhu dan kelembapan mengalami ketinggian yang hebat di daerah yang
beriklim tropis atau panas bisa jadi hal tersebut menimbulkan kerusakan pada
tanaman bahkan kematian. Suhu dan kelembaban tidak boleh berlebihan, karena hal
tesebut akan berdampak buruk bagi tanaman itu sendiri, oleh sebab itu antara
suhu dan kelembaban harus diseimbangkan supaya tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan (Corea dalam Sumartono; 2013). Faktor utama yang mempengaruhi iklim
mikro meliputi suhu permukaan, kelembaban relatif, kecepatan angin, radiasi
matahari dan curah hujan. Iklim mikro sendiri adalah faktor dari keadaan iklim
setempat yang memberikan pengaruh langsung pada kenikmatan dan kenyamanan. Iklim
mikro mempunyai beberapa manfaat, diantaranya merancang struktur lahan tanah,
merancang ruang lahan tanam dengan berbagai pilihan, dan teknik pemanasan
kebun, khusunya pada lahan sempit (Obi, et al. 2014).
Di
Indonesia ketenaran cokelat sebagai bahan minuman belum bisa mengalahkan teh
dan kopi . Cokelat adalah salah satu tanaman yang contoh dari tanaman daerah
panas atau tropis. Cokelat memiliki banyak manfaat hampir pada segala bidang,
misal pada bidang kesehatan dan bisnis. Manfaat di bidang kesehatan, misalnya
meningkatkan produksi insulin, mempengaruhi peningkatan aliran darah,
mengurangi resiko serangan jantung, menurunkan berat badan, proteksi sinar
matahari, dan masih banyak lagi. Manfaat di bidang bisnis, misalnya pengusaha
cokelat Indonesia mengeskpor cokelat tersebut dalam bentuk bahan mentah
kemudian dikirim ke luar negeri dengan kiriman yang berpuluh-puluh ton cokelat.
Indonesia pernah menjadi urutan ketiga di dunia dalam hal mengekspor bahan
mentah cokelat ke banyak negara di dunia (Sastrapradja, 2012).
Tanaman
karet tumbuh dengan dengan baik di daerah tropis. Karet juga merupakan tanaman
yang dapat hidup di daerah panas. Tanaman karet ini memiliki banyak manfaat bagi
kelangsungan hidup manusia antara lain, bahan karet yang paling banyak
dibutuhkan oleh industri-indusrti, tanaman karet juga dapat mengurangi emisi
rumah kaca, tanaman karet dapat membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar,
meningkatkan produksi oksigen yang sangat baik bagi manusia, tanaman karet
merupakan salah satu produk obat-obatan karena tanaman karet mengandung
bermacam-macam senyawa dan nutrisi. Jadi karet menjadi salah satu bahan yang
penting sekali untuk perindustrian, khususnya bagi keberlangsungan hidup
manusia (Andrian, dkk. 2014).
BAB
3 METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
acara “ Pengenalan Tanaman Penting Dataran Rendah “ dilaksanakan pada hari
Minggu tanggal 25 Oktober 2015 pukul 16.15-17.15 WIB di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
1. Tanaman yang
diamati
3.2.2 Alat
1. Tabel
pengamatan
2. Alat tulis
3. Penggaris
4. Meja dada
3.3 Cara Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan
2.
Menetapkan
objek tanaman yang diamati
3.
Menggambar
bentuk tanaman yang diamati dan memberi keterangan bagian-bagiannya
4.
Mengisi
tabel pengamatan
Pengamatan
1.
Jenis
tanaman dan taksonominya
2.
Gambar
Keseluruhan tanaman
3.
Bagian-bagian
tanaman
4.
Ciri-ciri
morfologi tanaman
5.
Habitat
tanaman
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Tanaman Kedelai, Kumis
Kucing, dan Tapak Dara
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Nama
tanaman : Tanaman Kedelai
Ciri-ciri
Morfologi :
a.
Akar :
Tunggang
b.
Batang :
Berkayu
c.
Daun :
Trifoliage atau majemuk
d.
Bunga :
Bunga Sempurna
e.
Buah :
Polong
f.
Biji :
Berkeping dua atau dikotil
|
|
2.
|
Nama
tanaman : Tanaman Kumis Kucing
Ciri-ciri
Morfologi :
a.
Akar :
Tunggang
b.
Batang :
Berkayu
c.
Daun :
Pinggir bergerigi
d.
Bunga :
Kelopak berkelenjak
e.
Buah : -
f.
Biji :
Muda berwarna putih, tua
berwarna coklat |
|
3.
|
Nama
tanaman :
Tanaman Tapak Dara
Ciri-ciri
Morfologi :
a.
Akar :
Akar berserabut, warna
kecoklatan
b.
Batang :
Mengandung getah kuning
susu, ukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang, dan berambut.
c.
Daun :
Bulat telur, menyirip
berselingan
d.
Bunga :
Berbentuk terompet, kecil
berbentuk paku
e.
Buah :
Berbentuk gilig(silinder),
ujung lancip berambut
f.
Biji :
Berwarna hitam dan banyak
|
4.2
Pembahasan
Hasil
dari pengamatan tersebut menunjukkan bahwa masing-masing tanaman tersebut
memiliki persamaan serta perbedaan. Taksonomi pada tanaman kedelai, yakni
kingdomnya plantae, devisinya spermatophyta, termasuk golongan kelas dicotiledonae, ordonya fabales, familinya fabaleceae, genusnya glycine,
dan spesies tanaman kedelai glycine
max(L) mer. Sementara taksonomi pada tanaman kumis kucing, yaitu ordonya tubiflorae, familinya labirae(lamiaciae), dan genus tanaman kumis
kucing orthosyphon aristatus serta
speciesnya adalah orthosyphon.
Kingdom, devisi, dan kelas tanaman kumis kucing sama seperti tanaman kedelai.
Dan taksonomi pada tanaman tapak dara yang memiliki kemiripan dengan tanaman
kedelai dan kumis kucing yaitu terletak pada kingdomnya. Devisi tanaman tapak
dara adalah magnaliaphyta, kelasnya magnollopsid, ordonya genhales, familinya apacynaceae, dan genusnya adalah canthoronthus serta species tanamannya canthoronthus roseous.
Cara
pembibitan atau penyemaian pada tanaman kedelai adalah ditanam dengan benih, cara
penanaman tanaman kedelai yaitu langsung saja ditebarkan. Pada tanaman kedelai
tidak menggunakan sistem penanaman apapun, karena tanaman kedelai tidak ada
jarak tanamnya dan tidak menggunakan pengolahan tanah pula. Cara pembibitan
atau persemaian tanaman kumis kucing yakni dengan cara stek batang, cara
pengolahan tanahnya yaitu dengan menggemburkan tanahnya kemudian ditambahkan
dengan pupuk kandang, cara penanamannya dengan cara bibit hasil stek dipindah
ke lahan dengan jarak satu jengkal, dan sistem penanaman yang digunakan adalah
monokultur dengan lahan terbuka. Dan cara pembibitan atau persemaian pada
tanaman tapak dara yaitu bijinya disemaikan dalam trey selama tiga minggu. Pada
bagian cara pengolahan tanah, penanaman, dan sistem penanaman tanaman tapak
dara mirip dengan tanaman kumis kucing.
Cara
pemeliharaan tanaman kedelai dimulai dari pemupukan, pupuk yang digunakan
adalah pupuk tirta sari mina(TSM). Pengairan yang dilakukan dalam memelihara
tanaman kedelai yaitu irigasi biasa. Pengendalian hama menggunakan insektisida,
sementara pengendalian penyakit dan gulma sementara tidak ada. Pupuk yang
digunakan oleh tanaman kumis kucing adalah pupuk urea, pupuk ini digunakan 3
sampai 4 kali dalam sebulan. Pengairannya menggunakan springkle setiap hari
atau sistem torap selama musim kemarau. Pengendalian terhadap gulma yaitu
dengan menggunakan rumput liar yang disiangi dengan cara dicabut, sedangkan
pengendalian terhadap penyakit dan hamanya tidak ada, karena tanaman ini kebal
terhadap penyakit dan hama. Pada tanaman tapak dara dalam pemeliharaannya
sangat mirip dengan tanaman kumis kucing, dari pemupukannya sampai cara
pengendalian terhadap gulmanya.
Ciri-ciri
morfologi tanaman kedelai, yaitu akar tunjang, batang berkayu, daun trifoliage atau majemuk, bunganya sempurna
karena melakukan penyerbukan sendiri, buah polong, dan berukuran 30cm serta bijinya
berkeping dua atau dikotil. Sementara ciri-ciri morfologi dari tanaman kumis
kucing, yakni memiliki akar tunggang, panjang batangnya 60cm, daun pinggirnya
bergerigi, panjang daunnya kurang lebih 10cm dan lebarnya sekitar 7,5mm sampai
1,5cm. Bunga kumis kucing kelopaknya berkelenjar yang berukuran 7 sampai 29cm,
bijinya yang muda berwarna putih dan biji yang tua berwarna coklat, bijinya
umumnya berukuran kurang lebih 1mm. Tanaman kumis kucing tidak memiliki buah.
Ciri-ciri morfologi tanaman tapak dara, yaitu akar berserabut, berwarna
kecoklatan, dan panjangnya mencapai 70cm. Panjang batang 0,2 sampai 1m,
batangnya mengandung getah kuning susu, ukurannya kecil, berkayu, beruas,
bercabang, serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, menyirip berselingan,
panjangnya 2 sampai 6cm, dan lebarnya 1 sampai 3cm. Bungan tanaman tapak dara
berbentuk terompet, yang kecil berbentuk paku, panjangnya 2-5cm, dan lebar 1
sampai 3cm. Buahnya berbentuk silinder, ujungnya lancip berambut, panjangnya
1,5 sampai 2,5cm dan bijinya banyak serta berwarna hitam, panjangnya 1 sampai
2mm.
Ciri-ciri
panen tanaman kedelai yaitu dipanen ketika kulit sudah menguning, umur panennya
tiga bulan, dan cara panennya disabit menggunakan alat dores. Bagian yang
dipanen yaitu biji dan polong, bentuk olahannya adalah tempe, tahu, kecap, dan
oncom. Kedelai dikeringkan biasa, kemudian pembersihannya dibersihkan dari
kotoran. Sortasi atau grading yaitu dipilih berdasarkan bobotnya. Pengemasan
kedelai yaitu menggunakan karung atau plastik, sementara pelabelannya dengan
pemberian label. Penyimpanan kedelai pada saat pasca panen umumnya diletakkan
di gudang dengan ketentuan suhu ruangnya 23°C. Pengolahan limbah tanaman
kedelai dapat dijadikan pakan bagi ternak maupun kompos.
Ciri-ciri
panen tanaman kumis kucing, pada awal pertumbuhan bunga tetapi belum tumbuh
bunga dan tingginya 50cm. Umur panennya satu bulan, dan caranya dengan memetik
daun pucuk sebanyak 3 sampai 5 helai atau bisa mencapai 10 helai. Bagian yang
dipanen yaitu daun. Bentuk olahannya adalah obat tradisional, anti bakteri, dan
obat-obatan, tanaman kumis kucing juga dapat dijadikan tanaman budidaya. Cara
pengeringan pada tanaman kumis kucing yaitu dikeringkan dengan menggunakan
sinar matahari atau alat pemanas. Pembersihannya dicuci dengan air bersih
sebanyak 2 sampai 3 kali. Sortasi atau grading yang dilakukan pada tanaman
kumis kucing dengan sortasi basah, yaitu dengan cara memisahkan daun dari
kotoran atau bahan asing. Pengemasannya yakni dikumpulkan di wadah bersih dan
kantong plastik atau karung. Tanaman kumis kucing disimpan pada suhu yang tidak
lebih dari 30°C dalam gudang, penerangannya harus cukup, bersih dan bebas hama
gudang. Jika ada sisa penyortiran yang buruk maka bisa dilakukan pengolahan
limbah menjadi pupuk organik. Biasanya yang menyebabkan pengolahan pasca panen
menjadi buruk karena gangguan dari hama dan penyakit.
Pada
tanaman tapak dara ciri-ciri panennya yaitu ketika bunganya sudah tinggi yakni
hampir 1m, umur panennya empat bulan, dan cara panennya dengan memetik daun.
Bagian yang dipanen yakni daun, akar, bunga, dan batang. Bentuk olahannya
berupa obat-obatan. Pengeringan yang dilakukan pada saat penangan pasca panen
adalah dikeringkan dengan sinar matahari, tujuannya untuk mengurangi kadar air.
Pembersihan pada tanaman tapak dara dilakukan secara menyeluruh untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang ada pada tanaman tersebut. Sortasi atau
grading yang dilakukan yaitu dengan cara memilih biji atau daun yang baik.
Pengemasan tanaman tapak dara yaitu dikemas dalam bentuk jadi, berupa
obat-obatan, kapsul, dan lain-lain. Tanaman tapak dara disimpan pada tempat
yang teduh. Pengolahan limbah pada tanaman tapak dara mirip dengan pengolahan
limbah pada tanaman kumis kucing, yaitu sisa penyortirannya yang buruk dapat
dijadikan sebagai pupuk organik. Umumnya yang menyebabkan kehilangan panen
yakni akibat hama dan penyakit.
Pada
tanaman kedelai pemasaran domestik atau ekspornya adalah pasar lokal, umumnya
tanaman kedelai dijual langsung ke tengkulak atau pengepul, harganya berkisar
Rp 6000/kg. Domestik atau ekspornya pada tanaman kumis kucing kurangnya
memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga harus mengimpor dari negara lain.
Tataniaga pemasarannya secara adil dan transparan. Harga jual tanaman kumis
pada daun keringnya berkisar Rp 70.000/kg dan daun bubuknya Rp 90.000/kg.
Sementara pemasaran tanaman tapak dara seharga Rp 20.000/tanamannya.
Kedelai
merupakan salah satu komoditas pangan yang strategis setelah padi dan jagung.
Habitat tanaman kedelai di dataran rendah dan asalnya dari Cina Timur. Bagian
tanaman kedelai yang biasanya untuk panen adalah bagian biji dan polongnya.
Berdasarkan kepentingan agronominya tanaman kedelai termasuk pada tanaman
pangan dan holtikultura. Tanaman ini termasuk tanaman semusim, tipe
perkecambahannya adalah epigeal, dan fotosintesisnya adalah C4.
Tanaman kumis kucing mudah sekali
ditemukan di seluruh nusantara, asalnya memang dari Indonesia, ada pula dari
Afrika Tropis. Habitatnya di lahan terbuka dengan ketinggian 300 sampai 1200m
dpl. Bagian tanaman kumis kucing yang digunakan untuk panen adalah daunnya.
Berdasarkan kepentingan agronominya, tanaman kumis kucing termasuk tanaman
obat. Tanaman kumis kucing merupakan tanaman tahunan dan tipe perkecambahannya
adalah epigeal.
Tanaman
tapak dara merupakan salah satu sumber obat herbal yang mempunyai khasiat
menyembuhkan luka. Asalnya dari Madagascar dan habitatnya di tempat terbuka
dengan ketinggian 800m dpl. Bagian dari tanaman tapak dara yang umumnya
digunakan untuk panen adalah bagian daun, akar, bunga, dan batang. Berdasarkan
kepentingan agronominya, tanaman tapak dara termasuk tanaman obat. Keping biji
tanaman tapak dara adalah monokotil dan tipe perkecambahannya yaitu hipogeal.
Tanaman kedelai memiliki banyak kandungan
yang baik bagi kesehatan manusia antara lain sumber protein nabati, lesitin,
vitamin A, B kompleks, E, kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, kedelai juga
mengandung gizi yang banyak. Sementara manfaat tanaman kedelai sendiri antara
lain mencegah kanker, osteoporosis, mengobati anemia, diabetes, melancarkan
pencernaan, anti penuaan dini, menurunkan kolestrol, mengatur tekanan darah,
penting dalam pembentukan tulang dan gigi, dan masih banyak lagi manfaatnya.
Sementara kandungan pada tanaman kumis kucing adalah kimia orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin,
sapofonin, garam kalium, dan myoinositol. Manfaat yang dimiliki tanaman kumis
kucing, yaitu infeksi ginjal, kandung kemih, penyakit kencing batu, encok,
peluruh air seni, masuk angin, sembelit, radang ginjal, batu
ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis serta reumatik juga menurunkan
kadar glukosa darah. Kandungan pada tanaman tapak dara adalah vincristine, vinblastine,
reserpine, ajmalicine, serpentine, catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine,
vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin. Tanaman tapak dara dapat dimanfaatkan sebagai
obat untuk kencing manis, gangguan saluran kencing, batu ginjal, pendarahan
akibat penurunan trombosit, hipertensi, kanker payudara, radang hati, bronkhitis,
asma, batuk, gondongan, demam, malaria, kurang darah, bisul, luka bakar,
bengkak, disentri, sariawan, sembelit, haid tidak teratur, dan lain-lain.
BAB 5 PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Tanaman-tanaman
di atas merupakan contoh dari beberapa tanaman penting dataran rendah. Ketiga
tanaman tersebut memiliki manfaatnya masing-masing, khususnya bagi kelangsungan
hidup manusia. Pada tanaman kedelai dapat diolah menjadi tempe, tahu, kecap,
dan oncom yang merupakan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Tanaman kumis kucing juga memiliki manfaat yang tidak kalah dibanding dengan
tanaman kedelai. Tanaman kumis kucing dapat diolat menjadi obat tradisional,
anti bakteri, dan obat-obatan lainnya serta berfungsi juga sebagai tanaman
budidaya. Dan pada tanaman tapak dara bermanfaat juga untuk dijadikan
obat-obatan. Ketiga tanaman tersebut memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan
manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiganya memiliki perbandingan yang
beda tipis, dimulai dari tanaman kedelai, kumis kucing, dan terakhir tapak
dara.
5.2
Saran
Dalam pengamatan tanaman penting di
dataran rendah ini masih kurang efektif, karena masih sebagian besarnya
praktikan belum benar-benar mengamati, terutama mempelajari taksonomi,
morfologi dan lain-lainnya. Seharusnya semua praktikan yang ikut dalam
praktikum lapang ini dapat aktif, supaya benar-benar memahami tentang ketiga
tanaman yang telah diamati tersebut. Selain itu, seharusnya diadakan pergiliran
untuk setiap kelompok supaya semua praktikan mendapat bagian mengamati ketiga
tanaman tersebut. Dengan begitu praktikan tidak hanya memahami salah satu fisik
tanaman, namun semuanya pula.
Daftar Pustaka
Dewi,
I.A.L.P., D.I Made, dan D. I Ketut Anom. 2013. Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus)
Terhadap Periode Epitelisasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia Medicus Veterinus, 2(1)
: 58 – 75.
Irwan.
2013. Faktor Penentu dan Keputusan
Petani dalam Memilih Varietas Benih Kedelai di Kabupaten Pidie. Agrisep, 14(1): 10-18.
Ismarani, P. Dyah Iswantini, D. Latifah K. 2011. Mikroenkapsulasi Ekstrak
Formula Pegagan-Kumis Kucing-sambiloto sebagai Inhibitor Angiotensin I
Converting Enzyme SECARA In Vitro. Agribisnis dan
Pengembangan Wilayah
, 3(1): 11-24.
Andrian,
Supriadi, dan M. Purba. 2014. Pengaruh Ketinggian Tempat dan Kemiringan Lereng
terhadap Produksi Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Kebun Hapesong PTPN III Tapanuli Selatan. Agroekoteknologi, 2(3): 981 – 989.
Kasenda,
I., M. Sylviah, dan W. Herlina. 2014. Perbandingan Denyut Nadi antara Penduduk
yang Tinggal di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah. E-biomedik, 2(2): 1-6.
Obi,
Nich I., dan C.I.G. 2014. The Influence of Vegetation on Microclimate in Hot Humid
Tropical Environment. Energy and
Environmental Research, 2(4): 1-11.
S.,
Ethan, O.A.C., A.S.T., dan I.E.N.O.
2011. Effect of Water Management and Nitrogen Rates on Iron Concentration and
Yield in Lowland Rice. Agriculture and Biology
Journal of North America, 2(4): 622-629.
Sastrapradja,
Setijati D. 2012. Perjalanan Panjang Tanaman Indonesia. Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, Jakarta.
Sumartono,
G.H., dan S. Eni. 2013. Pengaruh Suhu Meditanam terhadap Pertumbuhan Vegetatif Kentang
Hidroponik di Dataran Medium Tropika Basah. Agronomika,
13(1): 1-9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar