Sabtu, 01 Oktober 2016

Laporan Praktikum tentang Pertumbuhan Meristematik Pucuk dan Akar

Description: logo



Pertumbuhan Meristematik Pucuk dan Akar
LAPORAN PRAKTIKUM


Oleh :
Kelompok 5
1.   Isabella Krisna Irawan    (151510601150)
2.   Luhur Alif                          (151510501093)
3.   Muhammad Pandu W        (151510501094)
4.   Desya Dwi T.                     (151510601059)
5.   Nur Vita Firdaniah             (151510601117)
6.   Dita Eka Sari                      (151510601130)
7.   Abdul Mukid                      (151510601160)
8.   Moh. Rifqi Hidayat                        (151510601165)
9.   Rolinda M. C.                     (151510601175)
10.  Amanda Sinta O.                (151510601182)
11.  Ali Asmi G.                         (151510601193)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
LABORATURIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

2015
Bab 1 Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Semua makhluk hidup di muka bumi ini pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, termasuk tumbuhan salah satunya. Pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan tidak luput dari jaringan meristem. Pada umumnya pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan akan berlangsung terbatas, hanya terdiri atas sejumlah sel yang baru saja akan dihasilkan saja dengan proses pembelahan sel di meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya dapat membelah secara mitosis dan terus-menerus untuk menambahkan jumlah sel-sel tubuh pada tumbuhan. Meristem adalah jaringan muda yang terdapat pada sekelompok sel masih ada di fase pembelahan. Adanya jaringan meristem memungkinkan terjadinya pertumbuhan primer dan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi karena adanya aktivitas pembelahan sel di meristem primer yang berada di ujung akar dan ujung batang, sedangkan pertumbuhan sekunder terjadi disebabkan adanya aktivitas pembelahan sel pada meristem sekunder yang berupa kambium.
Berdasarkan letak jaringan meristem pada tubuh tumbuhan terdapat tiga jenis, yakni meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar. Meristem apikal artinya ujung, meristem ini terletak di ujung pucuk utama, batang, dan akar, fungsinya adalah mewujudkan pertumbuhan primer. Meristem lateral artinya samping, meristem ini merupakan jaringan muda yang letaknya berada di pinggir alat-alat tumbuhan, fungsinya adalah dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Dan meristem interkalar yang artinya antara, jaringan ini terletak di antara jaringan dewasa, interkalar terletak antara bagian-bagian dari alat-alat tumbuhan.
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktifitas meristem sekunder, aktifitas tersebut adalah kambium gabus (felogen) dan cambium fasis. Kambium gabus terjadinya pertumbuhan felogen yang menghasilkan jaringan gabus, sementara kambium fasis berperan dalam pembentukan xylem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem ke arah luar, selain itu kambium fasis juga menghasilkan sel-sel hidup yang berdere-deret dengan arah jari-jarinya sesuai dengan arah xylem dan floem. Dan yang terakhir kambium interfasis, adalah kambium pembentuk jari-jari empulur.
            Pertumbuhan dan perkembangan memiliki daerah atau zona, ada 3 daerah atau zona, yakni zona  pembelahan, maksudnya adalah daerah yang letaknya paling ujung dan merupakan tempat pembentukan sel-sel baru. Sel-sel yang ada di daerah ini memiliki inti sel yang besar, aktif membelah, dan berdinding tipis. Yang kedua zona pemanjangan adalah zona penghasil pembelahan sel-sel meristem, sel-sel hasil pembelahan itu akan bertambah besar ukurannya sampai menjadi zona perpanjangan.  Dan yang ketiga zona diferensiasi, adalah zona yang letaknya di bawah zona pemanjangan, zona ini pada umumnya memiliki dinding yang menebal dan beberapa diantaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Epidermis adalah selapis sel yang dindingnya tipis, berkutikula, dan tersusun rapat pada akar, sedangkan korteks adalah susunan sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun longgar.

1.2  Tujuan
Supaya mahasiswa memahami dan mengerti pertumbuhan meristematik pada tumbuhan dan bagian-bagian tajuk dan akar yang mengalami pertumbuhan meristematik dominan.














Bab 2 Tinjauan Pustaka
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organ-organ itu disusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, jaringan pengangkut, epidermis, kolenkim, sklerenkim, dan parenkim. Jaringan meristem adalah jaringan yang mempunyai sel-sel yang dapat membelah diri secara terus-menerus dan bersifat embrional. (Rompas, dkk. 2011). Pertumbuhan adalah peningkatan permanen ukuran organisme atau bagiannya yang merupakan hasil dari peningkatan jumlah dan ukuran sel. Selain proses pertumbuhan, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan memiliki arti suatu proses menuju kedewasaan, menuju pada kondisi yang lebih tinggi, lebih kompleks, dan teratur. Perkembangan merupakan pengatur proses pertumbuhan dan diferensiasi dari sel tunggal menjadi jaringan, organ, dan organisme seutuhnya. (Paramartha, dkk. 2012).
Akar melakukan kontrol atas pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dan pengembangan dengan mengendalikan penyerapan nutrisi mineral. Akar memiliki banyak fungsi, yaitu sebagai penyokong untuk memperkuat berdirinya batang suatu tumbuhan, tempat penyerapan air atau zat-zat hara dari tanah, penyimpan makanan, dan pengangkut air serta pembawa zat-zat yang sudah terserap. Selain akar, terdapat juga pucuk yang berfungsi sebagai tempat berfotosintesis karena terdapat klorofil di dalamnya. (Zobel dalam Fageria; 2011)
Meristem adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai sifat selalu membelah. Meristem merupakan jaringan muda yang terdiri atas kelompok-kelompok sel yang masih berada dalam fase pembelahan. Jaringan meristem memiliki dua bagian tertentu pada tubuh tumbuhannya yaitu ujung akar dan ujung batang.( Suryowinoto, 1996). Meristem apikal dan meristem interkalar kedua-duanya termasuk meristem primer, yang berasal dari sisa-sisa jaringan embrio. Meristem apikal adalah pusat tempatnya pembelahan sel yang akan menghasilkan meristem primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. Sementara meristem interkalar adalah jaringan muda yang terletak diantara jaringan dewasa. Selain meristem apikal dan meristem interkalar, juga terdapat meristem lateral, meristem lateral terletak di paralel dengan lingkaran organ tempat meristem tersebut ditemukan. (Sutrian, 1992).
Kejadian yang menentukan dalam perkembangan embrio adalah pembentukan meristem apikal pucuk dan meristem apikal akar. Meristem apikal akar berfungsi menghasilkan sel-sel baru supaya akar tumbuhan semakin panjang dan dapat menembus tanah serta mendapatkan air yang dibutuhkannya, sedangkan meristem apikal pucuk terletak di ujung batang dan ujung akar serta berfungsi mewujudkan pertumbuhan primer.( Wattimena dalam Wijayanto; 2013). Terjadinya pertumbuhan sekunder karena aktivitas dua meristem lateral diposisikan, yaitu kambium vaskuler dan felogen (kambium gabus). Kambium vaskuler atau bisa disebut juga kambium pembuluh adalah kambium yang terletak di berkas pengangkutan, yaitu diantara xilem dan phloem. Kambium vaskuler berfungsi jika ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Sementara kambium gabus merupakan bagian dari korteks, berfungsi penghasil jaringan gabus yang berperan sebagai pencegah serangan hama dan pengendali masuknya air. (Morawiec, et al. 2015).
Felogen menghasilkan felem dan feloderm yang terdiri dari periderm. Felogen  artinya kambium gabus yang mengarah ke luar membentuk felem. Sedangkan felem artinya jaringan gabus yang tersusun dari sel-sel mati itu sendiri, dan feloderm yaitu bagian yang terbentuk oleh felogen kea rah dalam dan bersifat sama dengan parenkim terdiri dari sel-sel hidup. Arti periderm sendiri adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder untuk menggantikan epidermis yang ada di batang dan akar yang semakin menebal disebabkan oleh pertumbuhan sekunder. (Ruhi, 2015). Pada tumbuhan biji, sebuah kambium bifasial kontribusi xilem sekunder (kayu) ke dalam, dan floem ke arah luar, batang dan akar. Floem atau bisa disebut juga pembuluh tapis, floem adalah jaringan kompleks yang tediri dari beragam unsur dengan jenis yang berbeda. Floem berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain pada tumbuhan. Dan xilem atau pembuluh kayu, Xilem adalah jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri dari beberapa sel yang memiliki ciri khas tertentu. Xilem berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar ke daun. (Hoffman, et al. 2013).
Jaringan yang pertama kali berkembang adalah jaringan kambium yang tumbuh membentuk sel-sel kalus yang selanjutnya menjadi xilem dan floem. Masing-masing tipe sel yang dimiliki oleh xilem dan floem berbeda. Di bagian akar dan bagian batang, keduanya terletak berbeda. Xilem terletak lebih ke dalam dan floem letaknya menuju keluar. Tetapi kedua pembuluh tersebut agak berimpitan. Peran dari kambium yang membuat keduanya terbentuk. (Adinugraha, dkk. 2012).


Bab 3 Metode Praktikum
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum acara “ Pertumbuhan Meristematik Pucuk dan Akar“ dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 11 Oktober 2015 pukul 16.15-17.15 WIB di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Pertumbuhan Akar
a. Kecambah kacang tanah
b. Aquadest
c. Tinta hitam (tinta cina)
d. Kertas filter
e. Beaker glass
f. Object glass
g. Benang
3.2.2 Pertumbuhan Pucuk
a. Bibit kacang panjang yang dikecambahkan dalam polybag
b. Tinta cina
c. Penggaris

3.3 Cara Kerja
3.3.1 Pertumbuhan Akar
a.       Menyediakan suatu ruangan yang lembab dengan jalan melapisi sisi dalam beaker glass dengan kertas filter basah/lembab.
b.      Melapisi Object glass dengan kertas filter kasar dan basah.
c.       Memilih 7 kecambah kacang tanah yang baik (lurus) dan sehat dengan akar lebih dari 1 cm.
d.      Memberi tanda kecil (titik) pada 5 biji kecambah dengan tinta cina sebanyak 10 tanda mulai dari ujung akar dengan jarak interval 2mm. Memberi tanda dengan jarak 10mm pada kecambah  yang lain dengan jarak pada kecambah yang lain berilah tanda
e.       Meletakkan kecambah-kecambah tersebut pada object glass dengan diikat. Mengusakan ujung akar selalu menempel pada kertas filter. Memasukkan ke dalam beaker glass yang lembab kemudian simpan di tempat yang gelap.
3.3.1.1 Pengamatan
Setelah 48 jam ukurlah jarak diantara interval tanda, hitung nilai rata-rata panjang pada masing-masing nomor interval (nomor interval 1sld 10) dan juga panjang rata-rata control (jumlah panjang kecambah control dibagi banyaknya kecambah kontrol). Kemudian susun dalam bentuk table dan buat grafiknya (nomor interval sebagai absis dan nilai rata-rata panjang interval sebagai ordinat) dengan memakai kertas grafik.
3.3.2 Pertumbuhan Pucuk
a.       Menanam 7 biji kacang panjang dalam bak pasir dan biarkan berestiolasi selama 4 hari di tempat gelap.
b.      Memberi 10 tanda pada epikotil dari 5 kecambah dengan interval 2 mm yang diambil dari pucuk tanaman dengan menggunakan tinta cina.
c.       Menandai pada 2 kecambah yang lain dengan satu tanda 20 mm dari pucuk tanaman sebagai control, kemudian pada tempat yang gelap.
3.3.2.1 Pengamatan
Setelah 48 jam ukurlah jarak diantara interval tanda, hitung nilai rata-rata panjang pada masing-masing nomor interval (nomor interval 1 sld 10) dan juga panjang rata-rata control (jumlah panjang kecambah control dibagi banyaknya kecambah kontrol). Kemudian susun dalam bentuk table dan buat grafiknya (nomor interval sebagai absis dan nilai rata-rata panjang interval sebagai ordinat) dengan memakai kertas grafik.

 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Pucuk dan Akar
Jenis Tanaman
Gambar
Interval
Pengamatan
H0
H1
Kacang tanah
Description: IMG-20151020-WA004.jpg
1
2 mm
11,8 mm
2
2 mm
2,2 mm
3
2 mm
2,2 mm
4
2 mm
2,4 mm
5
2 mm
8,4 mm
Kacang panjang
Description: IMG-20151020-WA001.jpg
1
2 mm
3,8 mm
2
2 mm
3,6 mm
3
2 mm
2,8 mm
4
2 mm
3,6 mm
5
2 mm
3,8 mm

4.2 Pembahasan
Hasil dari pengamatan tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perkecambahan antara kacang tanah dan kacang panjang. Perbedaan dari kedua tanaman tersebut berkaitan dengan pertumbuhan meristematik pada tumbuhan dan bagian-bagian pucuk dan akar yang mengalami pertumbuhan meristematik dominan. Pertumbuhan tanaman adalah penambahan ukuran tinggi suatu tanaman dan jumlah daun serta tanaman tersebut tidak akan kembali seperti semula. Selain pertumbuhan, tanaman juga mengalami perkembangan dalam siklus hidupnya. Kacang tanah pada bagian akar mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang relatif cepat, sementara jika kacang panjang yaitu pada bagian pucuknya.
Pertumbuhan pada kedua biji tersebut mengalami peningkatan dalam waktu dua hari, tetapi tidak semuanya mengalami hal tersebut. Interval 1 pada kacang tanah menunjukkan bahwa antara hari pertama dan hari keduanya sebagian mengalami peningkatan yang sangat pesat. Kacang tanah pada interval 1 mengalami peningkatan yang paling tinggi dibanding dengan interval lainnya. Kacang tanah pada interval 1 mencapai 11,8 mm. Interval 2 pada hari kedua mengalami peningkatan yang sama dengan interval 3, yaitu mencapai 2,2 mm. Interval 4 juga mengalami peningkatan lebih cepat daripada interval 2 dan 3, yakni mencapai 2,4 mm, sementara pada interval 5 kacang tanah mengalami peningkatan paling tinggi kedua setelah interval 1, yaitu mencapai 8,4 mm.
Kacang panjang pada interval 1 mengalami peningkatan yang sama dengan interval 5, kedua interval tersebut mengalami peningkatan paling tinggi dibanding dengan interval lainnya. Interval 2 dan 4 mengalami kenaikan yang sama juga, kedua interval itu mengalami peningkatan paling tinggi setelah interval 1 dan 5, sementara pada interval 3 hanya mengalami peningkatan paling rendah, yaitu mencapai 2,8 mm. Interval 2 dan 4 mengalami peningkatan mencapai 3,6 mm, sedangkan interval 1 dan 5 mencapai 3,8 mm.
Jaringan meristem juga dikenal dengan jaringan embrional. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri melalui mitosis. Keaktifannya dalam membelah diri secara mitosis dengan terus-menerus menyebabkan terus menambahnya sel-sel yang baru sehingga biji dapat mengalami pertambahan tinggi dan volume. Meristem merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai sifat selalu membelah. Berdasarkan asal terbentuknya jaringan meristem, maka dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu meristem primer dan sekunder. Jaringan meristem primer adalah suatu jaringan meristem pada tanaman dewasa yang sel-selnya aktif membelah, biasanya terletak di ujung batang dan ujung akar, sementara jaringan sekunder adalah jaringan yang berasal dari jaringan meristem primer dan merupakan hasil perkembangan. Kejadian yang menentukan dalam perkembangan embrio adalah pembentukan meristem apikal pucuk dan meristem apikal akar. Akar memiliki banyak fungsi dan salah satunya yaitu melakukan kontrol atas pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dan pengembangan dengan mengendalikan penyerapan nutrisi mineral. Selain akar terdapat juga pucuk, pucuk merupakan salah satu organ tanaman yang sangat penting terutama untuk fotosintesis supaya tanaman dapat menghasilkan makanan dan mengalami pertumbuhan yang optimum.




BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
            Setiap makhluk hidup pasti mengalami yang namanya pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuhan merupakan salah satu contoh makhluk hidup tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan tidak luput dari jaringan meristem, jaringan meristem terbagi menjadi dua jenis yaitu jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder. Biasanya pada jaringan meristem primer tersebut terletak di ujung akar dan ujung batang. Kacang tanah merupakan jenis biji yang proses pertumbuhan dan perkembangannya yang relatif cepat pada bagian akarnya, sedangkan pada kacang panjang terletak pada bagian pucuknya.
            Berdasarkan tabel pengamatan yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan pada kacang tanah tidak dapat dipastikan, pada tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat dua interval yang tidak mengalami peningkatan, sementara pada kacang panjang semua intervalnya mengalami peningkatan. Kedua biji tersebut mengalami perbedaan pada proses pertumbuhan, pertumbuhan biji kacang panjang lebih stabil daripada pertumbuhan biji kacang tanah. Pertumbuhan kacang tanah mengalami pertumbuhan yang tidak konstan, misal pada interval 1 mengalami perubahan besar, disusul oleh interval 5 dan 4, sementara pada interval 2 dan 3.

5.2 Saran
            Media tanam dan perawatan perlu diperhatikan, supaya biji kacang tanah dan kacang panjang dapat tumbuh secara optimal. Kemungkinan pertumbuhan yang terjadi pada biji kacang tanah dan kacang panjang disebabkan karena biji tersebut kurang lembab dan berlebihan dalam memberi penyinaran, oleh sebab itu perawatan harus dilakukan sebaik mungkin agar biji kacang tanah dan kacang panjang dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Suryowinoto, Prof. Ir. Moeso. 1996. Pemuliaan Tanaman Secara In Vitro. Kanisius, Yogyakarta.
Fageria, N.K., dan M.A. 2011. The Role of Mineral Nutrition on Root Growth of Crop Plants. Advances in Agronomy, 110: 251-331.
Wijayanto, Teguh. S. Gusti Ray, dan Nurdin. 2013. Efek Posisi Biji Muda dalam Polong terhadap Pertumbuhan in-vitro Plantet Kedelai. Agriplus, 23(03): 215-218.
Arimarsetiowati, Rina. 2012. Pengaruh Penambahan Auxin terhadap Pertunasan dan Perakaran Kopi Arabika Perbanyakan Somatik Embriogenesis. Pelita Perkebunan, 28(2): 82-90.
Adinugraha, H.A., Mahfudz, M.E. Wahyuning, dan H. Sih. 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan Tunas pada Bibit Nyamplung Hasil Pembiakan dengan Teknik Sambungan (Growth and shoots development of Callophyllum inophyllum seedlings  which multiplied by grafting methods). Pemuliaan Tanaman Hutan, 6(2): 91 – 102.
Fageria, N.K., dan M.A. 2011. The Role of Mineral Nutrition on Root Growth of Crop Plants. Advances in Agronomy, 110: 251-331.
Hoffman, L.A., dan T. Alexandru M. F. 2013 An Early Origin of Secandry Growth: Franhueberia Gerrienni Gen. ET SP. NOV. From the Lower Devonian of Gaspe (Quebec, Canada). Botany, 100(4): 754-764.
Morawiec, J.J., T. Mirela, dan I. Muhammad. 2015. Lateral Meristems Responsible for Secondary Growth of the Monocotyledons: A Survey of the State of the Art. Botany Review, 81(1): 1-104.
Rompas, Y., R. Henny L, dan R. Marhaenus J. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Bioslogos, 1(1): 14-19.
Ruhi, M.K., M. Ahmad, dan J. Parisa. 2015. Study of Anatomical Structure of Vegetative Organs, Floral Meristem and Pllen Development in Sesame. Plant, Animal and Environmental Science, 5(1): 232-240.
Paramartha, A.I., E. Dini, dan N. Siti. 2012. Pengaruh Penambahan Kombinasi  Konsentrasi ZPT NAA dan BAP terhadap  Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium Taurulinum J.J Smith Secara In Vitro. Sains dan Seni ITS, 1(1): 40-43.
Sutrian, Drs. Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). PT Rineka Cipta, Jakarta.
Wijayanto, Teguh. S. Gusti Ray, dan Nurdin. 2013. Efek Posisi Biji Muda dalam Polong terhadap Pertumbuhan in-vitro Plantet Kedelai. Agriplus, 23(03): 215-218.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar